Halaman

Senin, 12 Desember 2011

Premenstrual Syndrome (PMS)

PMS atau Premenstrual Syndrome dialami oleh sebagian wanita pada umumnya 2 minggu menjelang menstruasi. Gejalanya sangat beragam, namun yang pasti kesemuanya itu berhubungan dengan perubahan hormon yang memicu terjadinya ketidakstabilan emosi dalam diri masing-masing wanita. Dan biasanya gejala ini akan menghilang dengan sendirinya jika sang wanita telah mendapatkan haid.

Karena sifatnya yang hormonal dan temporer maka gejala yang ditimbulkannya pun sangat beragam. Tidak setiap bulan wanita mengalami gejala PMS ini. Ada kalanya sang wanita tidak mengalaminya sama sekali.

Gejala emosional yang biasanya terjadi adalah emosi yang seakan tak terkontrol, perasaan cemas atau gelisah yang selalu menyelimutinya, selalu terlihat murung, lekas marah, mudah tersinggung, mudah panik, libido yang tinggi hingga keadaan sedih yang seakan tak terbendung, dan pada akhirnya menangis.

Selain gejala yang berhubungan dengan emosional, gejala fisik juga kerap mendatangi wanita saat PMS. Umumnya gejala fisik ini berhubungan dengan kondisi kesehatan di seputar kepala, seperti sakit kepala, migren, penat yang biasanya memunculkan sikap malas dalam bekerja atau untuk melakukan rutinitas kesehariannya.

Karena perubahan hormon yang datang secara mendadak ditambah pula kondisi fisik yang juga tak menunjang rutinitas wanita ketika PMS, banyak diantaranya yang kemudian terlihat pucat, lemas atau tidak bergairah, serta kehilangan nafsu makan. Seharusnya dalam keadaan yang sangat menguras energi tersebut, komposisi makanan yang masuk ke dalam tubuh harus tetap dijaga.

Disarankan wanita yang tengah mengalami PMS untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang gizinya. Perbanyak protein serta karbohidrat kompleks (buah-buahan dan sayur mayur), kurangi lemak, serta makanan siap saji. Perhatikan juga pola makan Anda, usahakan untuk makan 3 kali sehari.

Ada baiknya mengkonsumsi makanan kecil yang sehat untuk menjaga tenaga agar tetap prima. Yang perlu Anda dihindari adalah makanan yang terlalu banyak mengandung gula serta garam. Usahakan mengkonsumsinya dalam porsi kecil jika memang menginginkannya.

Menurut para ahli seperti yang dikutip dari ediets.com, saat wanita PMS sebaiknya mengkonsumsi suplemen lebih banyak dari biasanya. Utamakan untuk mengkonsumsi vitamin A, B1, B6, kalsium, dan magnesium untuk mengurangi gejala PMS. Namun perhatikan dosisnya, jangan sampai melebihi dosis yang telah ditentukan. Vitamin B6 diyakini oleh para ahli akan menjadi racun bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Kopi, teh, coklat, serta soft drink yang mengandung caffeine juga dapat mengurangi gejala PMS. Karena kandungan caffeine sebagai zat stimulan dapat mengurangi gejala insomnia serta mengatasi ketegangan. Sehingga cocok untuk meredakan gejala PMS yang terlalu berlebihan.

Sebaiknya takaran untuk mengkonsumsi caffeine jangan lebih dari dua porsi per hari. Dengan kesimbangan gizi yang memadai, Anda tak akan lagi mengalami gejala PMS yang mungkin merepotkan serta mengganggu kinerja Anda.

Semoga bermanfaat...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar