Halaman

Minggu, 27 November 2011

Penyakit Demam Tifoid








Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesia, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.

Diperkirakan antara 800 - 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang,

Cara Penularan Penyakit Demam Tifoid

Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Tifoid

Gejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;

Demam lebih dari seminggu.
Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.

Lidah kotor.
Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.

Mual Berat sampai muntah.
Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.

Diare atau Mencret.
Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).

Lemas, pusing, dan sakit perut.
Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.

Pingsan, Tak sadarkan diri.
Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

Diagnosa Penyakit Demam Tifoid

Untuk ke akuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan biakan empedu.
Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.

Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus. Widal positif kalau titer O 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif.
Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya kuman Salmonella typhosa dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces.

Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).

Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).

Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Tifoid

Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan.

Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti demam dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain seperti ampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan Infus.

Komplikasi Penyakit Demam Tifoid

Komplikasi yang sering dijumpai pada anak penderita penyakit demam tifoid adalah perdarahan usus karena perforasi, infeksi kantong empedu (kolesistitis), dan hepatitis. Gangguan otak (ensefalopati) kadang ditemukan juga pada anak.

Diet Penyakit Demam Tifoid

Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain :
Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
Tidak mengandung banyak serat.
Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Untuk kembali ke makanan "normal", lakukan secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari pertama dan kedua makanan lunak, hari ke-3 makanan biasa, dan seterusnya.

Pencegahan Penyakit Demam Tifoid

Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa dilakukan dengan cara perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan serta penyuluhan kesehatan. Imunisasi dengan menggunakan vaksin oral dan vaksin suntikan (antigen Vi Polysaccharida capular) telah banyak digunakan. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid).

Semoga barmanfaat.....

Manfaat Buah Simakalama

Buah simalakama atau mahkota dewa mempunyai nama latin Phaleria macrocarpa , buah ini biasa dikenal sebagai tanaman obat

.Mahkota dewa adalah buah yang berasal dari Pulau Irian, berikut khasiatnya bagi kesehatan :

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh

Saponin, yang bermanfaat sebagai:
  • sumber anti bakteri dan anti virus

  • meningkatkan sistem kekebalan tubuh

  • meningkatkan vitalitas

  • mengurangi kadar gula dalam darah

  • mengurangi penggumpalan darah


Flavonoid

  • melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan
  • mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah

  • mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah

  • mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner

  • mengandung antiinflamasi (antiradang)
  • berfungsi sebagai anti-oksidan

  • membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan

Polifenol
  • berfungsi sebagai antihistamin (antialergi)
  • Selain sebagai tanaman obat, pohonnya pun dapat menjadi penghias rumah kita, karena mahkota dewa buahnya berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting ,selain itu pohon mahkota dewa tentunya berfungsi sebagai peneduh.

Sekian semoga info ini bermanfaat bagi anda.

Alergi Dan Penyebabnya

Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang tidak berbahaya.

Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan reaksi.Zat penyebab alergi ini disebut allergen.

Allergen bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit seperti; kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dll.



Zat yang paling sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu; jenis pohon yang berkulit halus dan tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan tepung jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu.

Yang juga tidak kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.

Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara berikut :



Menghindari zat yang dicurigai sebagai allergen, kemudian setelah gejala hilang mencoba kembali zat tersebut.

Misalnya saja, bila yang dicurigai sebagai allergen adalah makanan, maka sebaiknya berhenti memakan makanan tersebut. Setelah gejalanya hilang, coba kembali memakannya dan melihat apakah terjadi reaksi yang sama.



Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi serangan terjadi.

Bila salah satu dari orang tua menderita alergi, maka kemungkinan risiko penyakit tersebut diturunkan pada anak sekitar 25%-30%.

Sementara itu, bila kedua orang tua adalah penderita, maka risiko meningkat menjadi 60%-70%. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang antara lain tes alergi pada kulit, foto rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan.

Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana untuk mendiagnosa alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit seseorang, dapat diketahui zat yang merupakan allergen pada orang tersebut.

Zat dalam jumlah kecil disuntikkan. Bila terjadi pembengkakan pada bagian yang diberi suntikan, maka zat tersebut adalah merupakan allergen.



MENGATASI ALERGI

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi.* Menjaga kelembaban ruangan dengan mengatur sirkulasi angin dan udara.* Menjaga kebersihan pakaian dan mengganti sprei sedikitnya seminggu sekali. * mebersihkan pekarangan dan memastikan tidak ada tumpukan sampah dan genangan air yang akan menjadi tempat timbulnya jamur.

Konsultasi dengan dokter dan melakukan tes alergi untuk mengetahui allergen-allergen yang harus dihindari.

Gejala yang mungkin terjadi akibat alergi adalah: rasa gatal pada tenggorokan; gatal pada mulut; gatal pada mata; gatal pada kulit atau bagian tubuh lainnya; sakit kepala; hidung tersumbat atau hidung meler; sesak napas; bengek; kesulitan menelan; mendadak pilek dan bersin-bersin, dll.

Pengobatan alergi tergantung pada jenis dan berat gejalanya. Tujuan pengobatannya bukanlah menyembuhkan melainkan mengurangi gejala dan menghindari serangan yang lebih berat di masa yang akan datang.

Gejala yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan menghilang beberapa saat kemudian. Pemberian Antihistamin dapat membantu meringankan berbagai gejala. Penanganan alergi yang paling tepat bukanlah dengan obat-obatan melainkan dengan cara menghindari allergen. Secara teoritis, alergi memang tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dan berat serangannya.

Namun sering sekali dalam keseharian, allergen sulit dihindari. Untuk itu, diperlukan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah alergi



*SEMOGA BERMANFAAT*

Menyiasati masakan yang keasinan

Masakan keasinan.....??
jangan buru-buru membuang masakan anda,
ada cara gampang untuk menyiasati masakan yang keasinan tanpa harus membuang masakan anda
Caranya?
Ambil sebutir kentang ukuran sedang, kupas kulitnya, lalu cuci bersih, potong menjadi 4 bagian
Masukan kentang yang sudah dipotong kedalam sayur yang dimasak. InsyaAlloh rasa asin akan berkurang, dan kentang pun tetap dapat anda makan. Mudah ya?
Selamat mencoba.....

Cara membuat Kaldu ayam

Pilihlah ayam yang tidak terlalu muda, lebih baik lagi jika Anda gunakan Ayam kampung karena akan menghasilkan kaldu dengan rasa gurih yang kuat.

Pertama masukkan 1 kg bagian ayam yang bertulang (bagian punggung, tulang rongga badan, leher, kaki dan sayap)
bumbu tambahan :
1 butir bawang bombay yang telah dipotong-potong
3 batang seledri
1 batang daun bawang
6 butir merica yang di pecah kasar ke dalam 2 lt air.

Masak di atas api sedang hingga mendidih. Selanjutnya angkat/buang kotoran di permukaan kaldu selama 30 menit pertama

Selanjutnya kecilkan api, rebus terus dalam waktu 11/2 jam hingga 5 jam. Jangan melebihi dari 5 jam, karena cita rasanya akan menjadi kurang enak.

Apabila menggunakan bahan punggung ayam, bersihkan bagian parunya (bagian hitam yang menempel pada punggung ayam dan cuci bersih), sebaiknya hindari penggunaan kaki ayam terlalu banyak , karena akan mengentalkan kaldu dengan kandungan gelatinnya.

Setelah kaldu dingin, anda dapat menyimpannya dalam fresher dan jika ingin menggunakannya tinggal dicairkan.

Untuk menghemat waktu memasak, Anda dapat membuatnya dalam jumlah yang agak banyak, sehingga apabila hendak memasak tinggal mengambil stok kaldu ayam ini di lemari pendingin.
Selamat mencoba ......